Hari ini. Ada ulangtahun kelahiran yang lebih besar dan bermakna untuk ummah. Sayang ajaran-ajarannya telah banyak tidak dihayati. Sunnah dipermain dan dipermudahkan oleh umatnya sesuka hati. Termasuk aku. Ajarannya mengangkat darjat wanita. Dari hamba pemuas serakah, syurga diletakkan di bawah telapak kaki wanita. Ibu diberi ganjaran mulia.
Tapi sayang.
Tapi sayang.
Hari ini. Wanita sendiri menjatuhkan martabatnya. Rela diserakahi di mana-mana. Tanpa malu. Tanpa sedikit pun silu. Jika engkau melihat ya Rasullallah saw, alangkah....Umatmu kini makin hilang arah. Dari umara' hingga ulama. Si kaya dan si marhean sama saja. Masing-masing dengan dosa mereka. Mereka itu salah seorangnya adalah aku. Aku insaf. Ku akui kekerdilan diriku.
Sebelum mata terlena
Sebelum mata terlena
Di buaian malam gelita
Tafakurku di pembaringan
Mengenangkan nasib diri
Yang kerdil lemah yang bersalut dosa
Mampukah ku mengharungi titian sirat nanti
Membawa dosa yang menggunung tinggi
Terkapai ku mencari limpahan hidayah Mu
Agar terlerai kesangsian hati ini
Sekadar air mata tak mampu membasuhi dosa ini
Sebelum mata terlena
Dengarlah rintihan hati ini
Tuhan beratnya dosa ku
Tak daya ku pikul sendiri
Hanyalah rahmat dan kasih sayang Mu
Yang dapat meringankan hulurkan maghfirah Mu
Andainya esok bukan milik ku lagi
Dan mata pun ku tak pasti akan terbuka lagi
Sebelum berangkat ke daerah sana
Lepaskan beban ini
Yang mencengkam jiwa dan raga ku
Selimut diri ku Dengan sutra kasih sayang Mu
Agar lena nanti ku mimpikan
Syurga yang indah abadi
Pabila ku terjaga
Dapat lagi ku rasai
Betapa harumnya
Wangian syurga firdausi oh Ilahi
Disepertiga malam
Sujud ku menghambakan diri
Akan ku teruskan pengabdian ku pada Mu
SALAM MAULIDUR RASUL TEMAN-TEMAN.
Ulasan
Indahnya bait-bait puisi yang dilakar lewat entry ini. Hampir menitis mata seorang tua bila hatinya diasak oleh bait seperti berikut:-
"Andainya esok bukan milik ku lagi
Dan mata pun ku tak pasti akan terbuka lagi
Sebelum berangkat ke daerah sana
Lepaskan beban ini
Yang mencengkam jiwa dan raga ku
Selimut diri ku Dengan sutra kasih sayang Mu".
Indahnya bait-bait puisi yang dilakar lewat entry ini. Hampir menitis mata seorang tua bila hatinya diasak oleh bait seperti berikut:-
"Andainya esok bukan milik ku lagi
Dan mata pun ku tak pasti akan terbuka lagi
Sebelum berangkat ke daerah sana
Lepaskan beban ini
Yang mencengkam jiwa dan raga ku
Selimut diri ku Dengan sutra kasih sayang Mu".
Itu bukan puisi saya . Itu lagu juga. Lupa memberi kredit kepada penulisnya. Lagu disebelah nyanyiaan kumpulan Hijaz.
Terkomen dua kali. Silap teknik ye pak Shiekh. Tidak mengapa. Tidak tersilap bukan insan namanya.
Terima kasih kerana selalu membaca entri2 saya.
Semoga ceria walau di mana berada.