Kawasan Utara kering. Musim timur kata orang Utara. Jika kamu berkulit manja macam aku, pasti kamu akan terkena penyakit kulit ,gatal-gatal dan kayap air. Angin kering. Datang menerpa tanpa silu dan menampar-nampar mukanya. Muka aku dan wajah Khadijah. Wajah kami betiga yang semakin dimamah usia. Tubuh kami semakin naik bagai belon dipam-pam. Kala itu, kami duduk-duduk di pangkin. Bicara- bicara kosong. Sepi! Dan mulut kami, sesekali menguyah bubur ‘Asyurra. Dan sepi yang sesungguhnya membunuh jiwa! Sungguh! Kering ! Gersang tanah hati yang membunuh jiwa. Dalam kesepian yang membunuh itu, kami melihat gumpalan rami kering ditolak puput angin ke sana ke mari seolah-olah menarikan kemurungan dan kebosanan kami. Mungkin dengan rutin harian yang kami lalui atau dengan pasangan-pasangan kami. Kami. Aku, dia dan Khadijah. Adalah perempuan-perempuan kebosanan dan antara kami Khadijah paling jarang merungut. Dia menerima apa saja seadanya. Kekasaran bahasa ditelan kunyah demi anak-anak. Antara...
“I want to sing like the birds sing, not worrying about who hears or what they think.” ― Rumi